Kumpulan Cerita Motivasi Kerja Karyawan Dan Kata Bijak
Pada
suatu malam yang dingin, dengan mengendarai mobil sport terbaru yang
hanya mempunyai dua tempat duduk, Anda melintasi sebuah gurun. Di
tengah perjalanan, Anda bertemu dengan tiga orang manusia, yang
pertama adalah seorang nenek keriput yang tengah terkena serangan
jantung. Manusia kedua adalah sahabat lama Anda yang pernah
menyelamatkan hidup Anda di masa lalu. Nah sosok terakhir adalah
seorang gadis cantik berkulit putih mulus dengan postur tubuh yang
sangat aduhai, sosok gadis yang selama ini sangat Anda idam-idamkan.
Ketiga orang itu melambaikan tangannya minta pertolongan kepada Anda.
Sejurus kemudian, Andapun merapat mendekati mereka. Sempat tersirat
kebingungan di benak Anda. Bagaimana tidak, mobil Anda hanya memiliki
dua tempat duduk. Artinya Anda hanya akan mampu menolong salah
seorang dari mereka.
What
Do You Think?
Pembaca
yang berbahagia, untuk sejenak saya ajak Anda berpikir membantu saya
memecahkan masalah pelik ini. Tolong jangan meneruskan membaca
tulisan ini sampai selesai, melainkan memikirkan jalan keluar
terbaik. Coba rumuskan beberapa pemecahan sekaligus yang menurut Anda
mampu memecahkan masalah semua orang di gurun pasir itu. Sudah?
Bagus!
Saya
sadar bahwa kita mempunyai sebuah pilihan yang sulit. Berdasarkan
pada nilai kemanusiaan, mungkin Anda akan memilih membawa nenek yang
terkena serangan jantung tadi ke RS terdekat. Tahukan Anda apa kata
dunia ketika Anda melakukan pilihan ini? Mereka akan mengatakan Anda
sebagai orang yang tak tahu balas budi, karena tidak menolong kawan
lama Anda. Runyamnya, bahkan Anda akan dicap munafik dan bodoh karena
melewatkan kesempatan yang belum tentu sekali seumur hidup bertemu
dengan gadis yang Anda idam-idamkan. Kita coba alternatif kedua, di
mana Anda menolong kawan lama Anda. Yah, anggap saja sebagai balas
budi kepadanya. Dan Anda tahu apa reaksi orang kebanyakan? Mereka
akan tetap mempersalahkan Anda sebagai orang yang tak bermoral karena
telah menyebabkan seorang nenek meninggal dunia, belum lagi cap
munafik dan bodoh seperti pada kasus pertama. Bagaimana dengan
pilihan ketiga? Anda tolong gadis idaman Anda? Wah, kalau alternatif
ini yang Anda ambil, saya jamin masyarakat akan menghujat Anda
sebagai pengkhianat yang tak bermoral. Terus bagaimana dong? Pusiiing
!
Pembaca
yang berbahagia, apakah masih ada alternatif lain, selain tiga
pilihan di atas? Sepertinya semua kemungkinan sudah kita pikirkan
bukan? Ya, karena mobil sport hanya mampu memuat dua orang, maka Anda
hanya akan mampu menolong salah satu dari mereka. Jadi alternatif apa
lagi yang masih bisa kita ambil?
Kalau
saya jadi Anda, saya tidak akan melakukan tiga hal di atas. Saya
justru akan melakukan tindakan ekstrim, namun bisa memuaskan semua
orang. Saya akan berikan kunci kontak mobil kepada sahabat lama saya
dan minta dia untuk segera membawa nenek tersebut ke rumah sakit
terdekat agar nyawanya tertolong. Di sisi lain sahabat saya juga
tertolong telah keluar dari gurun itu. Heroik dan ekstrim khan,
karena saya sudah mengorbankan diri saya untuk terjebak di gurun
tersebut. Mungkin Anda akan menganggap saya idiot dengan membiarkan
diri saya terjebak di gurun untuk menggantikan teman saya dan nenek
tersebut. Anda salah, karena saya tidak sendiri. Ada seorang gadis
cantik berkulit putih, dengan postur tubuh yang aduhai, sosok gadis
yang selama ini saya idam-idamkan, menemani saya di sini.
Ahayhay….dan saya akan mencoba cara lain untuk menolong dia.
Pembaca
yang berbahagia, itulah kehidupan. Seringkali kita dihadapkan pada
problematika hidup yang mengharuskan kita menentukan pilihan. Dan
seringkali pula, karena banyaknya kepentingan yang bermain di
dalamnya, kita dihadapkan pada keputusan yang sulit untuk diambil.
Kita punya kepentingan yang harus kita perjuangkan, di sisi lain ada
peraturan yang harus kita taati. Dalam bukunya yang sangat fenomenal,
Seven Habits Highly Effective People, Covey menjelaskan mengenai
habit keempat yaitu Think Win Win.
Dalam
7 Habits, Covey mempromosikan inspirasinya yang disebut “etika
karakter” yang berdasarkan pada prinsip dan tata cara memimpin
serta mengabaikan prinsip “etika kepribadian” yang memberikan
sinyal kepalsuan dan ambiguitas. Karakter adalah gabungan dari
kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa
dirubah dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Kebiasaan (habits) yang
baik adalah persinggungan antara pengetahuan (knowlegde), keahlian
(skill) dan keinginan (desire). Cerita saya di atas baru mengadopsi
satu kebiasaan manusia efektif yang diajarkan oleh Covey, yaitu pada
habits ke 4 (THINK WIN WIN). 4Think Win-Win, berpikir menang-menang
atau kepemimpinan antar pribadi.
Berpikir
Menang-Menang bukanlah tentang menjadi baik, juga bukan teknik cepat
memperbaiki. Ini adalah kode berbasis karakter untuk interaksi
manusia dan kolaborasi. Sebagian besar dari kita belajar untuk
meletakkan harga diri kita pada perbandingan dan persaingan. Kita
berpikir tentang berhasil sementara orang lain gagal - yaitu, jika
saya menang, Anda kehilangan, atau jika Anda menang, saya kalah.
Hidup menjadi sebuah zero-sum game. Hidup laksana kue yang begitu
besar dan jika Anda mendapatkan potongan besar, ada yang kurang bagi
saya, itu tidak adil, dan saya akan memastikan Anda tidak mendapatkan
lagi. Kita semua main game, tapi berapa banyak yang benar-benar
menyenangkan? Win-win melihat kehidupan sebagai arena kooperatif,
bukan yang kompetitif. Menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati
yang terus-menerus berusaha mencari manfaat bersama dalam semua
interaksi manusia. Berarti kesepakatan menang-menang adalah solusi
yang saling menguntungkan dan memuaskan keduabelah pihak. Seseorang
atau organisasi yang melakukan pendekatan konflik dengan sikap
menang-menang memiliki tiga karakter penting: Integritas : menempel
dengan perasaan sejati Anda, nilai-nilai, dan komitmen. Kematangan:
mengekspresikan ide dan perasaan Anda dengan keberanian dan
pertimbangan untuk ide-ide dan perasaan orang lain. Mentalitas :
percaya ada banyak hal yang bisa dijadikan alasan untuk berbagi.
Banyak orang berpikir dari segi baik atau buruk. Win-win mengharuskan
Anda menjadi keduanya. Ini merupakan tindakan menyeimbangkan antara
keberanian dan pertimbangan. Untuk memperoleh menang-menang, Anda
tidak hanya harus empatik, tetapi Anda juga harus percaya diri. Anda
tidak hanya harus perhatian dan sensitif, Anda juga harus berani.
Untuk melakukan itu - untuk mencapai yang keseimbangan antara
keberanian dan pertimbangan - adalah esensi dari kedewasaan yang
nyata dan mendasar untuk menang-menang.
Bagaimana
caranya berpikir Menang/Menang?
1.
Menangkan kemenangan pribadimu dulu. Semuanya dimulai dari diri Anda
sendiri. Ketenteraman pribadi adalah landasan untuk sikap
Menang/Menang.
2.
Hindari Kecenderungan bersaing dan membanding-bandingkan . Persaingan
itu sehat kalau Anda bersaing terhadap diri sendiri. Persaingan
menjadi gelap kalau Anda kaitkan harga diri dengan kemenangan atau
Anda menggunakannya untuk memposisikan dirimu di atas orang lain.
Kecenderungan membanding-bandingkan adalah saudara kembarnya
kecenderungan bersaing. Membanding-bandingkan dengan orang lain
hanyalah kabar buruk. Mengapa ? karena kita semua berada dalam
kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda baik secara sosial, mental
dan fisik. Satu-satunya perbandingan yang baik adalah membandingkan
diri anda terhadap potensi anda sendiri.
3.
Semangat Menang/Menang. Percayalah berpikir Menang/Menang itu
menular. Kalau Anda besar hati, berkomitmen menolong orang lain
meraih sukses, dan bersedia berbagi, Anda akan menjadi magnet bagi
teman-teman. Kalau saat ini Anda berpikir Menang/Menang hanya 10
persen dari waktu anda, sekarang ini mulailah memikirkannya 20 persen
dari waktu anda lalu 30 persen dan seterusnya. Akhirnya itu akan
menjadi kebiasaan dan Anda bahkan tidak perlu memikirkannya lagi.
Itu akan menjadi bagian siapa diri anda sesungguhnya.
Hanya
orang yang memiliki integritas, kedewasaan karakter dan mental yang
baik saja yang bisa menerapkan solusi saling menang. Tanpa
Integritas, orang akan merasakan sikap bermuka dua dan mereka pun
menjadi berhati-hati ketika berhubungan dengan kita. Tanpa ada dasar
kepercayaan, maka mereka merasa dirinya dimanipulasi oleh teknik
berkomunikasi kita. Integritas adalah nilai – nilai yang kita
percayai dan kita laksanakan setiap hari. Integritas adalah berjanji
dan menepatinya. Integritas adalah kesesuaian antara perkataan dengan
tingkah laku kita. Memiliki integritas berarti mengetahui letak
kekuatan dan kelemahan diri.
Berpikir
menang-menang adalah landasan untuk bergaul akur dengan orang lain.
Ini dimulai dengan keyakinan bahwa kita semua sama, bahwa tak ada
orang yang lebih rendah atau lebih unggul dari yang lain. Dan tak ada
yang perlu lebih unggul atau lebih rendah dari yang lain.Usahakan
untuk mencapai solusi menang – menang dalam setiap hubungan dengan
orang lain karena itulah satu-satunya bentuk hubungan yang dapat
diterima dan mampu bertahan dalam segala situasi. Mengalah supaya
orang lain menang atau menang supaya orang lain kalah hanya akan
berakhir dengan kekecewaan, tekanan dan pemutusan hubungan. Jika
tidak ada solusi yang berakhir dengan kemenangan kedua belah pihak,
maka pilihan yang harus anda ambil adalah “Tidak sama sekali.”
Dengan
tidak sama sekali sebagai pilihan, anda dapat dengan jujur berkata,
“Saya hanya ingin win win solution. Saya ingin menang dan saja juga
ingin anda menang. Saya tidak mau mendapatkan apa yang saya inginkan
dan membuat anda merasa tidak enak, karena pada akhirnya hal ini akan
muncul ke permukaan dan menimbulkan penarikan diri. Sebaliknya, saya
rasa anda tidak akan merasa senang jika anda mendapatkan apa yang
anda inginkan sementara saya menyerah. Jadi mari kita berusaha untuk
sama – sama mendapatkan keuntungan dari hubungan ini. Dan jika
kita tidak mendapatkan solusi menang – menang, kita sepakat bahwa
kita tidak akan mengadakan transaksi sama sekali. Akan lebih baik
untuk tidak mengadakan kontrak kerja daripada menjalani keputusan
yang tidak benar untuk kita berdua. Saat ini kita masih belum jodoh,
mungkin lain waktu.”
Dengan
solusi Menang-Menang, semua pihak merasa senang dengan keputusannya
dan merasa terikat dengan rencana tindakaanya. Menang-Menang melihat
kehidupan sebagai arena yang kooperatif, bukan kompetitif. Kebanyakan
orang cenderung berpikir secara dikotomi, kuat atau lemah, keras atau
lunak, manang atau kalah. Akan tetapi berpikir seperti ini pada
dasarnya cacat. Cara berpikir ini didasarkan pada kekuasaan dan
posisi dan bukan pada prinsip. Menang-Menang didasarkan pada
paradigma bahwa ada banyak untuk setiap orang, bahwa keberhasilan
satu orang tidak dicapai dengan mengorbankan atau menyingkirkan
keberhasilan orang lain.
Demikian Cerita motivasi karyawan selanjutnya untuk anda,semoga bermanfaat dan dapat memotivasi anda semua dalam bekerja.
“Majulah melangkah tanpa perlu menyingkirkan orang lain dan naiklah tinggi tanpa perlu menjatuhkan orang lain dan berbahagialah tanpa perlu menyakiti orang lain”
Have
a nice Weekend HokBeners.!
0 Response to "Win Win Solution"
Post a Comment
terimakasih Sudah mengunjungi dan membaca blog saya,silahkan tinggalkan pesan atau saran